Mengembangkan video game AAA membutuhkan biaya yang besar, sehingga publisher harus berhati-hati agar game yang mereka buat bisa sukses di pasar. 

Namun, banyak developer yang hanya mengejar tren atau menarik perhatian investor tanpa mempertimbangkan keinginan pasar. Ini sering kali berujung pada kegagalan, seperti yang dialami oleh Suicide Squad: Kill the Justice League buatan Rocksteady.

Setelah kesuksesan seri Batman Arkham, Rocksteady kembali dengan Suicide Squad: Kill the Justice League, namun sayangnya game ini gagal di pasaran, bahkan sempat 'digratiskan' melalui Amazon Prime Gaming. 

Akibatnya, Warner Bros. mulai melakukan PHK di Rocksteady, dengan laporan bahwa lebih dari setengah tim quality assurance (QA) mereka telah dipecat menurut sumber yang mengatakan ke Eurogamer.

PHK ini diduga terkait dengan kerugian finansial yang ditanggung Warner Bros. akibat penjualan buruk game tersebut. Bahkan, beberapa staf senior dan seorang karyawan yang sedang cuti hamil juga menjadi korban PHK.